Bismillah...
Hai sohib Van D' Teach!
Seperti biasa, saya bersama tunggangan saya, Berung Meggy Primus, pergi ke sekolah untuk mengajar. Karena jalan menuju sekolah terletak di desa, jalan yang disediakan pemerintah tidak terlalu lebar, hanya selebar dua mobil angkot (kira-kira 4 meter).
Jalan yang tidak terdapat trotoar, lho, ada si Berung!
Jalan yang seadanya membuat angkot harus rela berbagi dengan pejalan kaki, karena di desa ini belum terdapat trotoar.
Pagi-pagi sekitar pukul 6.30 WIB, anak sekolah pergi berkelompok menuju sekolahnya masing-masing. Nah, permasalahannya ialah, anak sekolah ini tidak sadar jalan yang mereka pakai sampai ke tengah jalan. Tiga sampai empat anak berjejer ke samping, sehingga si Berung pun harus memberi klakson untuk memberitahu mereka. Mereka berjalan menggunakan kiri jalan, sama seperti yang digunakan kendaraan.
Ini masih mending jalannya lebar. (Sumber: www.boyolalipos.com)
Saya jadi terpikir, apa yang akan terjadi jika anak yang berada di tengah jalan melamun atau bercanda sehingga terjatuh ketika kendaraan yang ada di belakangnya lewat.
Hal ini mengingatkan saya pada pelajaran IPS sewaktu SD. Disebutkan bahwa berjalan sebaiknya menggunakan trotoar, atau jika tidak ada boleh menggunakan sisi kanan jalan (berlawanan arus kendaraan). Tentu saja ini bukan sembarang peraturan. Logikanya, jika pengendara melintas, maka akan bertatap muka dengan pejalan kaki, sehingga diharapkan pejalan kaki (pedestrian) akan lebih waspada ketika berjalan di jalan yang tidak terdpat trotoar.
Ternyata, apa yang saya pikirkan sama dengan kisah pengguna onthel pada link berikut, http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/04/04/tips-aman-jalan-kaki-di-jalan-raya-547824.html
Sayangnya, sosialisasi ini kian memudar sehingga masyarakat di pedesaan bahkan tidak tahu manfaat berjalan di sebelah kanan jalan. Hal ini dikarenakan mereka belum akan melaksanakannya jika belum pernah terjadi kecelakaan.
Semoga hal ini dapat diterima masyarakat luas karena bukan hanya berdampak pada pengguna kendaraan saja, tetapi seluruh pengguna jalan, termasuk pejalan kaki.
0 comments:
Post a Comment
1. Komentar ini dapat menggunakan akun Wordpress, anonim, dan OpenID.
2. Mohon kritik dan saran demi meningkatkan kualitas artikel blog ini.
3. Diperbolehkan berkomentar menggunakan link aktif yang bermanfaat (bukan jual beli).