Bismillah...
Bahan Bakar Minyak atau biasa yang kita singkat BBM seringkali menjadi permasalahan utama masyarakat khususnya di Indonesia. Bagaimana tidak, jika BBM naik, pasti semua bahan pokok akan naik sebelum BBM itu sendiri naik. Bahkan, baru sekedar wacana pun beberapa harga bahan pokok sudah ada yang naik. Ditambah lagi, adanya usaha penyulundupan BBM semakin memperburuk tata kelola negeri ini.
BAB I (SATU)
Sebenarnya, BBM boleh dinaikkan asalkan dengan syarat...
1. Masyarakat sudah mampu 100% membeli bahan bakar non-subsidi
2. Masyarakat lebih senang memakai kendaraan umum daripada pribadi
3. Masyarakat diberi modal usaha, bukannya bantuan langsung tunai yang tidak jelas akan dipakai apa oleh 'oknum' masyarakat.
Van D Teach memang bukan seorang pakar ekonomi. Tetapi melihat realita ini, masyarakat yang cinta buta dengan pemerintahan saat ini cenderung mengesampingkan pokok-pokok permasalahan di atas, seakan-akan BBM-lah yang merupakan SATU-SATUNYA kunci kesuksesan suatu negara.
Lucunya, ada yang berkata seperti ini...
1. Jarak 100 meter (tapi) pakai motor kok ngeluh BBM naik?
2. Motor aja mampu dibeli, kok BBM ngga mampu?
3. Beli rokok 15.000 per bungkus aja mampu, kok beli bensin 8.500 ngga?
Apa lucunya?
Pertanyaan di atas (Bab Dua) sebenarnya sangat mudah dipatahkan...
1. Memangnya semua masyarakat seperti itu? Tidak!
2. Masih banyak masyarakat yang belum mampu membeli motor bekas sekalipun, bahkan nasi aking pun terkadang sulit dibeli.
3. Tidak semua masyarakat gemar merokok, tapi mengapa imbasnya berpengaruh pada yang non-perokok?
Solusi sederhana dari pertanyaan di atas...
1 & 2. Naikkan harga beli kendaraan (bermotor) baru, amu itu 100, 200 maupun 1000% terserah! Toh rakyat kecil masih bisa pakai kendaraan umum, sepeda atau jalan kaki. Spare part imitasi banyak bung, mekanik sudah pintar modifikasi dan meremajakan mesin kendaraan bermotor!
1 & 2. Naikkan harga beli kendaraan (bermotor) baru, amu itu 100, 200 maupun 1000% terserah! Toh rakyat kecil masih bisa pakai kendaraan umum, sepeda atau jalan kaki. Spare part imitasi banyak bung, mekanik sudah pintar modifikasi dan meremajakan mesin kendaraan bermotor!
3. Naikkan harga rokok! Dengan naiknya harga rokok, imbasnya ya hanya pada perokok. Bagaimana dengan yang berjualan rokok? Kan masih bisa jualan yang lain.
Kalau pabrik rokok mau dikemanakan karyawannya? Kembali ke Bab I nomor tiga, beri mereka masing-masing modal usaha, buat industri keci yang kreatif agar masyarakat Indonesia mandiri tanpa banyak campur tangan perusahaan asing!
Itu hanya pendapat Van D Teach dalam menanggulangi permasalahan BBM di Indonesia. Jika ada perkataan yang kurang berkenan mohon dimaafkan, karena kesalahan datangnya dari saya pribadi dan hanya Allah yang benar.
Terimakasih.
0 comments:
Post a Comment
1. Komentar ini dapat menggunakan akun Wordpress, anonim, dan OpenID.
2. Mohon kritik dan saran demi meningkatkan kualitas artikel blog ini.
3. Diperbolehkan berkomentar menggunakan link aktif yang bermanfaat (bukan jual beli).