Belajar berbahasa memang menjadi sebuah kebutuhan di zaman sekarang. Ketidak-pekaan terhadap bahasa asing dapat mengganggu ketenaran/popularitas 'lingkungan' itu sendiri. Terlebih, jika banyak yang melihatnya.
Berikut ialah beberapa gambar yang menarik untuk diulas. Bukan untuk mengejeknya, tetapi untuk dijadikan 'pelajaran' bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasa asing, apalagi di tempat umum. Kita bagi berdasarkan tingkatan di lingkungannya.
1. FAIL LEVEL: SEKOLAH
Sekolah seharusnya menjadi wadah bagi siswa untuk mempelajari hal-hal yang baru ditemukannya. Tetapi, bagaimana jika sekolah itu sendiri 'asal' membuat terjemahan bahasa Indonesia ke dalam bahasa asing? Bagi orang yang kurang memahami, tentu tidak akan jadi masalah. Namun, pastinya hal ini akan memberi 'sugesti' negatif bagi perkembagan bahasa asing peserta didik.
Menggunakan aplikasi translator yang asal-asalan sangat dilarang di sekolah. Bagi setingkat anak SD mungkin wajar melakukan kesalahan tersebut. Namun, bagaimana jika dilakukan oleh setingkat orang berpendidikan tinggi yang berpengalaman? Apa saja yang dilakukannya selama belajar?
Secara makna (jika dipahami oleh orang lokal), mungkin dapat dipahami pesan yang disampaikan. Tentunya, perlu diimbangi juga dengan pengetahuan. Tidak hanya itu, jika ada seseorang yang menyampaikan bahwa kalimat tersebut kurang tepat, semestinya langsung diganti dengan kalimat yang tepat dan baik.
2. FAIL LEVEL: SOC-MED
Sosial media seringkali menjadi tempat curahan hati para kaum muda mudi. Bila kasmaran dalam urusan cinta terjadi, apapun dilakukan. Meski cinta terbatas bahasa. Seperti yang dilakukan pemuda ini.
3. FAIL LEVEL: PARIWISATA
Niatnya baik, untuk memberi spasi bagi wisatawan asing agar dihargai dengan penggunaan bahasa internasional. Namun, apakah semua orang lokal di tempat wisata itu tidak dilibatkan dalam membuat tulisan di papan ini?
Bagaimanapun, kita tidak dapat menyalahkan semuanya pada pelaku itu. Mereka hanya korban dari ketidak-pedulian kita selaku orang yang paham bahasa asing. Sudah semestinya kita saling membantu dalam berbuat benar. Mari budayakan belajar bersama!
Sumber:
chairmanlol, FP Flitto & situs lainnya
0 comments:
Post a Comment
1. Komentar ini dapat menggunakan akun Wordpress, anonim, dan OpenID.
2. Mohon kritik dan saran demi meningkatkan kualitas artikel blog ini.
3. Diperbolehkan berkomentar menggunakan link aktif yang bermanfaat (bukan jual beli).