Pelajar dan Tawuran

Posted by

As salamu 'alaikum, sahabat D' Teach!
Sebelumya saya minta maaf, postingan ini bukan bermaksud menjiplak hasil karya orang, tetapi mengomentari, karena materi ini sangat penting untuk dibaca. Materi ini saya dapatkan dari situs aslinya, suara-islam.com*), yang juga merupakan majalah dengan nuansa Islam yang sangat kental.
Pemateri tulisan ini ialah Ummu Hafidz, berikut sebagian kajian yang dapat menjadi pembuka:

Pelajar merupakan generasi harapan yang akan melakukan perubahan menuju masa depan yang lebih baik.  Namun fenomena maraknya tawuran pelajar mulai dari SMP, SMU bahkan sampai mahasiswa Perguruan Tinggi. justru memperlihatkan peningkatan kekerasan dan penurunan moral di kalangan remaja.  Hal ini bisa menjadi tanda-tanda menuju kehancuran suatu bangsa.

Tawuran pelajar menjadi fenomena sosio-kultural yang terkait dengan aspek kehidupan lainnya. Problem ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh guru, pelajar dan polisi, tetapi harus terpadu antara keluarga, sekolah dan masyarakat.

Fakta Tawuran Pelajar

Senjata yang digunakan semakin berbahaya.  Bukan cuma batu dan botol, tetapi ada batu bata, bambu dan kayu, gear motor atau sepeda yang diikat dengan tali, linggis, golok, clurit, pecut pari, penggaris besi, pedang samurai, obor, bom molotov, ikat pinggang berduri atau berkepala besi, besi panjang sampai pemukul golf.  Sehingga korbannya pun bukan hanya terluka tetapi banyak yang sampai tewas.

Penyebab tawuran sering tidak jelas.  Mungkin dianggap telah menjadi tradisi. Kadang hanya sekedar balas dendam atau pun unjuk kekuatan saja. Mulai dari masalah rebutan pacar, tersenggol di suatu acara, atau masalah sepele lainnya.  Namun demikian, tawuran melahirkan dendam berkepanjangan bagi para pelaku yang terlibat di dalamnya sehingga berlanjut terus pada tahun-tahun berikutnya. Jadi, sebenarnya tujuan utamanya hanyalah untuk menunjukkan jati diri dan eksistensinya.

Dari sisi pengembangan masyarakat tawuran menjadi sangat berbahaya karena apabila kaum muda terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan, maka pada saat dewasa ketika mereka sudah masuk sebagai bagian penting masyarakat, mereka akan cenderung menyelesaikan masalah yang ada dengan kekerasan juga.


Komentar Van D' Teach:
"Innalillah... betapa rusaknya moral generasi penerus bangsa ini. Pengalaman yang saya pernah dapati, banyak orangtua yang hanya mengejar prestasi anak pada sisi intelegensi (kepintaran), sedangkan mengabaikan akhlak serta aqidah mereka. Apalagi dengan semakin tidak terkontrolnya pengawasan orangtua terhadap lingkungan pergaulan anak. Semoga Allah memberikan jalan keluar dari masalah ini, amiiiiin....


*) Selengkapnya di  http://suara-islam.com/news/keluarga/rumah-tangga


Blog, Updated at: 03:49

0 comments:

Post a Comment

1. Komentar ini dapat menggunakan akun Wordpress, anonim, dan OpenID.

2. Mohon kritik dan saran demi meningkatkan kualitas artikel blog ini.

3. Diperbolehkan berkomentar menggunakan link aktif yang bermanfaat (bukan jual beli).