Tidak sedikit media televisi yang
mengangkat tema tentang penolakan konser Lady Gaga, hal tersebut membuat saya
jengkel dan melampiaskan kekesalan saya yang memperdebatkan hal yang SUDAH
JELAS HARAM. Lucunya, ada beberapa artis dari kalangan apatis Islam yang
menyayangkan dibubarkannya konser Lady Gaga.
Kemarin, pada tanggal 19 Mei 2012
pukul 20.30 WIB, di sebuah stasiun televisi, sebuah talk show yang menghadirkan
tokoh pimpinan Masjid Istiqlal, tokoh FPI, dan lainnya yang berpendapat
mengenai hal tersebut. Dari pandangan pribadi saya, cenderung memiliki kesamaan
pemikiran dengan pimpinan Masjid Istiqlal yang mengatakan bahwa dalam kitab
Imam Al-Ghazali disebutkan,
ketika kebenaran itu ditegakkan, maka ada beberapa hal yang
perlu digarisbawahi, diantaranya:
1. Ketika menegakkan kebenaran (syariah), jika merasa sanggup untuk menegakkannya, lakukannlah dengan pukulan, selanjutnya jika merasa tidak sanggup, boleh dilakukan dengan hati;
2. Pada sesi ini, dari pihak FPI mengatakan bahwa melakukan
kekerasan untuk kebenaran diperbolehkan, sementara itu pimpinan Masjid Agung
Istiqlal menginterupsinya dengan memperlihatkan bukti dalam kitab Imam
Al-Ghazali bahwa tindak kekerasan itu merupakan hak dari Pemerintah, bukan
individu ataupun organisasi. Maka dalam hal ini, FPI bersikeras mempertahankan
argument dengan memperlihatkan buku internalnya dari kalangan sendiri;
3. Penulis menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh FPI
yang seolah-olah tidak mengakui keabsahan dari kitab Imam Al-Ghazali dan lebih
mengutamakan ‘kitab’nya, saran untuk FPI, terima dulu pendapat yang dikemukakan
oleh sesame muslim, setelah itu, di belakang layar, FPI dapat berdiskusi secara
musyawarah, ingat, Rasulullah SAW. tidak menginginkan perdebatan antar muslim;
4. Terlihat intelektualitas seorang muslim dari pimpinan
Masjid Istiqlal, disinilah Islam mengajarkan kelembutan, bukan kekerasan yang
berlandaskan pada emosi belaka, yang akhirnya dikhawatirkan emosi amarah lebih
besar dibandingkan dengan semangat jihad di jalan Allah;
5. Saya setuju jika kekerasan boleh dilakukan oleh
Pemerintah, tetapi selama itu ada Pemerintah yang bertanggung jawab atas sajian
hiburan terhadap masyarakatnya, maka kita sebagai Muslim sudah sepantasnya dan
selayaknya kita menegur Pemerintah dan bersama-sama membawa Negara ini pada
keridhoan Allah, selama itu adalah kemunkaran, sampaikanlah pada Allah dan
Pemerintah untuk menghentikannya, hak kita adalah menjaga martabat bangsa,
bukan merusaknya.
Mengapa
penulis seperti memliliki tendensi oposisi pada FPI? Bukan itu yang penulis maksud,
penulis sangat suportif atas apa yang FPI lakukan, tetapi Rasulullah tidak
pernah menakut-nakuti golongan kafir dzimmi yang memiliki peluang untuk menjadi
Islam dan mempunyai hak yang sama dengan kaum Muslimin dalam bernegara. Adapun
jika itu adalah kafir harbi Rasulullah pernah diperlakukan tidak semestinya
oleh mereka, seperti ketika ada seorang kafir harbi dari kaum Quraisy yang
selalu meludahi Rasulullah ketika Beliau melewati rumahnya. Suatu hari, orang
yang biasanya meludahi Rasul tidak meludahinya kembali. Hal ini membuat
Rasulullah bingung, lalu Beliau bertanya kepada tetangga si kafir tersebut dan
menanyakan bagaimana keadaannya. Mengetahui bahwa si kafir sakit parah,
Rasulullah lantas menjenguknya. Kejadian tersebut membuat si kafir terharu dan
memeluk Islam karena kelembutannya. Ayo FPI, teruskan jihadmu bersama ormas
Islam yang lainnya untuk membuat tegaknya Khilafah di Negeri ini dan seluruh
dunia!
Mari
kaum Muslimin sekalian, kita bangun bangsa yang bersyariat dengan memberikan
contoh kehidupan masyarakat Islam yang sebenarnya pada kaum SEPILIS (Sekularis,
Pluralis, Liberalis) dan kaum kafir agar mereka menyadari bahwa mendirikan
Negara Syariah itu bermanfaat untuk seluruh makhluk Allah. Penulis mohon maaf
jika ada kata yang kurang berkenan, komentar anda membangun kerangka berfikir
penulis. Wal qolami wa ma yasturuun.
0 comments:
Post a Comment
1. Komentar ini dapat menggunakan akun Wordpress, anonim, dan OpenID.
2. Mohon kritik dan saran demi meningkatkan kualitas artikel blog ini.
3. Diperbolehkan berkomentar menggunakan link aktif yang bermanfaat (bukan jual beli).