Solusi Bebas Kemacetan

Posted by

As salamu 'alaikum, sohib!
Pernahkah sohib sekalian menemukan kota besar yang bebas dari kemacetan / kepadatan kendaraan di Indonesia?
Itulah kota idaman kita. Kalaupun ada, tentunya bisa dihitung jari.

Saya mengkritisi ini bukan untuk menjelekkan bangsa sendiri. Tetapi lebih untuk menggiring pola pikir sohib sekalian selaku pembaca.

Ada beberapa penyebab kemacetan, di antaranya:
1. Jumlah kendaraan pribadi yang terlalu banyak. Tidak sebanding dengan ruas jalan yang ada.
2. Jumlah lahan parkir yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan (ini kembali lagipada poin pertama).
2. Kondisi jalanan yang rusak dan banjir. Ini juga memungkinkan terjadinya kemacetan.
3. Sarana dan prasarana kendaraan umum yang tidak mendukung serta kurang diperhatikan. Seperti halnya kendaraan umum yang sudah tidak layak pakai (misalnya; gas buang berasap hitam pekat, sering mogok, suspensi keras, rem blong, dan lainnya).
4. Adapun yang menyangkut kenyamanan penumpang ialah banyaknya pengamen, pedagang, dan pengemis di dalam kendaraan umum.

Dari kelima poin di atas, tidak ada satu pun yang ditegaskan oleh pemerintah. Inilah yang menyebabkan rakyat sengsara. Lha wong fasilitas umum aja nggak diperhatikan.


Solusinya?

Cobalah pemerintah bekerjasama dengan masyarakat sekitar. Berikan masyarakat edukasi mengenai etika di jalan raya, mengenai nyamannya memakai kendaraan umum, sampai melarang anak di bawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor.

Tidak hanya itu, pemerintah juga perlu meningkatkan fasilitas umum untuk menunjang kebutuhan masyarakat akan moda transportasi umum. Mulai dari jalan dan kendaraan perlu dibenahi. Sehingga, masyarakat kembali memakai kendaraan umum.

Jika saja pemerintah tegas dalam memberikan sanksi, mungkin negara kita tidak akan semerawut begini. Contohlah negara tetangga yang dengan tegas memberi sanksi tanpa pandang bulu.

Ayo pemerintah Indonesia! Tunjukkan taringmu! Raih kejayaan untuk Indonesia yang lebih baik.


Blog, Updated at: 11:29

0 comments:

Post a Comment

1. Komentar ini dapat menggunakan akun Wordpress, anonim, dan OpenID.

2. Mohon kritik dan saran demi meningkatkan kualitas artikel blog ini.

3. Diperbolehkan berkomentar menggunakan link aktif yang bermanfaat (bukan jual beli).